Ruang bakar pada motor diesel
Pada motor
diesel konstruksi ruang bakar sangat penting. Ruang bakar adalah ruangan
yang dibentuk antara kepala silinder dengan piston bagian atas, dengan maksud
agar pembakaran dapat terlaksana dengan sempurna dan menyeluruh pada langkah
tenaga .Ada 4 jenis ruang bakar yang umum digunakan yaitu :
1.ruang bakar terbuka
2. ruang bakar kamar muka
3.ruang bakar turbulen, dan
4. ruang bakar lanova
Ruang
bakar terbuka
Ruang bakar
terbuka adalah desain ruang bakar yang paling sederhana. Disini, tugas
penyemprot bahan (injector) bakar sangat berat, karena harus mengkabutkan dan
menistribusikan secara merata agar terjadi pembakaran sempurna. Bahan
bakar ini harus bercampur dengan udara yang dipadatkan sampai bagian terjauh,
namun harus dijaga agar tidak menembus sampai silinder karena dapat merusak
kualitas pelumas. Tipe ruang pembakaran ini menggunakan tekanan injektor
180-300 kg/cm2 bahkan dapat mencapai 1500-2000 kg/cm2
enjin diesel besar. Ruang bakar ini lebih cocok dipergunakan pada motor
diesel putaran rendah. Motor diesel putaran rendah dikatakan paling
ekonomis konsumsi bahan bakarnya spesifiknya, yaitu antara 150-185
g/PS-jam.
Gambar 4. . Desain ruang bakar terbuka
Ruang
bakar kamar muka
Ruang bakar
kamar muka, terdiri dari dua bagian, yaitu kamar muka dan ruang bakar utama
seperti ditunjukkan pada Gambar. Kamar muka berupa ruang kecil (30-40%
volume ruang sisa) disebelah ruang bakar utama, dimana injektor
ditempatkan. Menjelang 25-30 derajat sebelum TMA bahan bakar
disemprotkan. Pembakaran yang terjadi di kamar muka, namun karena jumlah
udara dalam kamar muka terbatas maka pembakaran masih belum sempurna.
Namun demikian, adanya tekanan udara yang tinggi hasil pembakaran awal ini
mendorong bahan bakar ke ruang bakar utama dengan kecepatan tinggi sehingga
pembakaran lanjutan dapat dilakukan lebih sempurna. Proses ini disebut
proses pengabutan kedua. Ruang bakar tipe ini tidak membutuhkan injektor
tekanan tinggi, biasanya digunakan tipe nosel pasak dengan tekanan semprot
antara 85-140 kg/cm2 dengan rasio kompresi berkisar antara
16-17. Ini menguntungkan karena bahan bakarnya lebih murah, dan dapat
menggunakan bahan bakar dengan viskositas lebih tinggi. Tekanan gas
maksimum berkisar antara 50 - 60 kg/cm2.
Dibandingkan dengan ruang bakar kamar terbuka, pemakaian bahan bakar spesifik
sekitar 15% lebih boros, yaitu antara 190-220 g/PS-jam. Kerugian kalor
ini disebabkan volume ruang bakarnya yang lebih besar, sehingga banyak panas
yang hilang karena proses pindah panas melalui dinding ruang bakar. Pada
saat dingin kadang sulit dihidupkan, sehingga perlu ditambahkan pemanas di
kamar muka.
Gambar 4. . Desain ruang bakar kamar muka
Ruang
bakar turbulen
Ruang bakar
turbulen mempunyai konstruksi yang mirip dengan ruang bakar kamar muka, yaitu
mempunyai 2 bagian. Namun demikian bagian turbulen merupakan 80-90% dari
volume sisa, seperti ditunjukkan pada Gambar.
Dengan desain seperti angka 9, maka udara yang ditekan pada langkah kompresi
mengalami turbulensi, dan bergerak makin kencang seiringdengan kecepatan torak
yang mendorong udara tersebut. Pada saat bahan bakar disemprotkan,
turbulensi ini membantu proses pengkabutan bahan bakar dan pencampurannya
dengan udara. Karena itu enjin dengan ruang bakar ini juga tidak
memerlukan injektor dengan tekanan tinggi, umumnya antara 85-140 kg/cm2.
Seperti juga ruang bakar kamar muka, enjin dengan ruang bakar ini juga
memerlukan pemanas (glow plug). Adanya turbulensi mempersingkat
perioda pembakaran terkendali, sehingga ruang bakar ini sangat baik untuk motor
diesel tekanan tinggi. Tekanan gas maksimum berkisar 60-70 g/cm2.
Pemakaian bahan bakar spesifik pada jenis ruang bakar ini juga cukup irit,yaitu
berkisar 185-210 g/PS-jam.
Gambar 4. . Desain ruang bakar turbulen
Ruang
bakar lanova
Prinsip kerja ruang bakar lanova mirip dengan ruang bakar terbuka, perbedaan
utamanya terletak pada penempatan injektornya tidak dalam ruang lanova tetapi
di sebelah luarnya. Sekitar 60% bahan bakar disemprotkan di ruang lanova
kecil (yang volumenya hanya 10% dari ruang sisa). Ruang lanova terbagi dua, yaitu ruang
lanova kecil dan ruang lanova besar. Pada saat bahan bakar
disemprotkan, mula-mula terjadi pembakaran pada ruang lanova kecil.
Kenaikan tekanan karena pembakaran ini menyebabkan campuran bahan bakar yang
belum terbakar menyembur ke ruang lanova besar pada kecepatan tinggi, maka
terjadi proses pencampuran yang lebih efektif dan menyebabkan arus
turbulen. Pada saat torak mulai turun dari TMA menuju ke TMB terjadi
perbedaan tekanan yang sangat besar antara ruang lanova dan ruang bakar utama,
sehingga campuran bahan bakar dan udara memasuki ruang bakar utama dengan
kecepatan lebih tinggi dan terjadi proses pembakaran yang lebih sempurna.
Ruang bakar ini menggunakan tekanan nosel 125-130 kg/cm2, dengan
sudut pancaran yang lebih kecil. Jenis ruang bakar ini cocok untuk bahan
bakar dengan nilai cetan yang lebih tinggi. Perbandingan kompresi umumnya
untuk enjin dengan ruang bakar jenis ini berkisar 13-15 (cukup rendah).
Tekanan gas maksimum mencapai 60-100 kg/cm2. Pemakaian bahan
bakar spesifik juga lebih irit jika dibandingkan dengan ruang bakar kamar
terbuka. Ruang bakar jenis ini sangat menguntungkan, terutama
penggunaannya pada mesin diesel dengan beragam kecepatan, termasuk kecepatan
tinggi.
Gambar 4. . Desain ruang bakar lanova
0 komentar:
Posting Komentar